“Jangan takut”
“Banyak orang mau buat video instagram, takut jelek”
“Mau stand up comedy, takut gak lucu”
Lagi- lagi kuncinya adalah harus berani. Berani mencoba
suatuhal yang baru. Kita gak akan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak
berani untuk mencobanya.
Jangan takut. Karena gak semua yang kita takutkan itu
menyeramkan. Meskipun yang kita takuti itu terjadi, pasti ada pelajaran
dibaliknya. Seperti kutipan di film ngenest “Hidup itu kadang perlu
ditertawakan”. Iya memang, hidup ini gak melulu tentang pujian. Jika kita sudah
merasa bangga dan puas dengan pujian, lalu apa yang harus dikembangkan dan
diusahakan lagi?. Ditertawakan juga bukan berarti buruk kok.
Kutipan diatas gue dapet dari Raditya Dika ketika meet
and great koala kumal Minggu (12/6) kemarin di Bekasi Cyber Park.
Gak banyak
emang. Karna gue tau sharing sama dia tuh gak gratis. Lagipula ini acara meet
and great bukan workshop. Jadi gue bersyukur aja meskipun cuma dapet beberapa
patah kata itu udah cukup kena banget. Gimana engga, gue yakin kalian pasti
pernah ngerasain takut. Takut untuk mencoba suatu hal, takut dengan hasil yang
gak sesuai harapan, takut ketemu setan, takut ketemu mantan. Ya ndak?
Acara ini berlangsung selama satu jam. Dari pukul 16.30
sampai 17.30 WIB *waktu Indonesia bagian barat loh ya bukan bekasi*. Agenda acara
ini adalah Tanya jawab, kuis, dan terakhir kita membuat video bersama. Beberapa
saat kita sempat break karena media yang sedang meliput dan melakukan
wawancara. Sempat terlintas dalam pikiran gue, kapan gue begitu? Hahhaa
***
Ini adalah kali pertama gue memijakan kaki di Bekasi. Ini
jadi pengalaman tersendiri buat gue. Kali pertama pergi ke Bekasi naik kereta
sendirian. Beli tiket dengan system baru yang menggunakan mesin. Untung orang
didepan gue ketika ngantri dia menuju ke stasiun Bekasi juga jadi gue bisa
nyontek gimana caranya tanpa perlu nanya-nanya. Disini gue sok cool and sok
ngerti dan seolah-olah gue udah terbiasa. Padahal mah belum pernah sama sekali
wkwk. Dan beruntungnya juga orang yang gue contek itu lebih kecil dari gue jadi
gue bisa liat tanpa terhalangi tubuhnya. Hahaha
Bermodalkan mendengarkan sound ketika transit, melihat
alur peta dan memastikannya lagi ke satpam yang ada disana *ujung-ujungnya
nanya juga* gue bisa sampai di Bekasi.
Ketika di perjalan pulang gue sedikit bingung. Karena ketika
gue berangkat dengan pulang beda lokasi transit. Ketika berangkat gue transit
di stasiun jatinegara tetapi ketika pulang gue transit di manggarai. Beruntung ketika
di stasiun Bekasi gue ketemu dengan orang baik hati yang menawarkan untuk
pulang bareng karena jalan kami searah. Gue ke stasiun tangerang ,ia ke stasiun
rawamangun. Gue gak bisa lega begitu aja. Masalah gak berhenti disini. Gue sampai di manggarai sekitar pukul
21.00 kereta demi kereta tak kunjung datang yang jurusan Tangerang. Sebagai anak
rumahan gue jelas panik, gue masih harus transit lagi di stasiun duri. Jam berapa
gue bakal nyampe rumah. Setelah sejam akhirnya gue dapet kereta juga, namun di jalur
yang berbeda dan langsung menuju ke stasiun Tangerang, jadi gue gak perlu transit lagi. Gue rasa
ini kereta terakhir. Capek jelas, ngantuk apalagi. Tapi jelas ini pengalaman
berharga banget.
***
Terimakasih sudah mau membaca cerita gue ini (lagi). Semoga
kalian gak pernah bosen untuk membacanya. Dan gue selalu berharap ada hal
positif yang bisa kalian ambil dari setiap cerita gue. Love you all.
0 komentar