#Ramadhan

Meet & Great Koala Kumal

09.18

“Jangan takut”
“Banyak orang mau buat video instagram, takut jelek”
“Mau stand up comedy, takut gak lucu”

Lagi- lagi kuncinya adalah harus berani. Berani mencoba suatuhal yang baru. Kita gak akan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak berani untuk mencobanya.
Jangan takut. Karena gak semua yang kita takutkan itu menyeramkan. Meskipun yang kita takuti itu terjadi, pasti ada pelajaran dibaliknya. Seperti kutipan di film ngenest “Hidup itu kadang perlu ditertawakan”. Iya memang, hidup ini gak melulu tentang pujian. Jika kita sudah merasa bangga dan puas dengan pujian, lalu apa yang harus dikembangkan dan diusahakan lagi?. Ditertawakan juga bukan berarti buruk kok.

Kutipan diatas gue dapet dari Raditya Dika ketika meet and great koala kumal Minggu (12/6) kemarin di Bekasi Cyber Park.

Gak banyak emang. Karna gue tau sharing sama dia tuh gak gratis. Lagipula ini acara meet and great bukan workshop. Jadi gue bersyukur aja meskipun cuma dapet beberapa patah kata itu udah cukup kena banget. Gimana engga, gue yakin kalian pasti pernah ngerasain takut. Takut untuk mencoba suatu hal, takut dengan hasil yang gak sesuai harapan, takut ketemu setan, takut ketemu mantan. Ya ndak?

Acara ini berlangsung selama satu jam. Dari pukul 16.30 sampai 17.30 WIB *waktu Indonesia bagian barat loh ya bukan bekasi*. Agenda acara ini adalah Tanya jawab, kuis, dan terakhir kita membuat video bersama. Beberapa saat kita sempat break karena media yang sedang meliput dan melakukan wawancara. Sempat terlintas dalam pikiran gue, kapan gue begitu? Hahhaa


***

Ini adalah kali pertama gue memijakan kaki di Bekasi. Ini jadi pengalaman tersendiri buat gue. Kali pertama pergi ke Bekasi naik kereta sendirian. Beli tiket dengan system baru yang menggunakan mesin. Untung orang didepan gue ketika ngantri dia menuju ke stasiun Bekasi juga jadi gue bisa nyontek gimana caranya tanpa perlu nanya-nanya. Disini gue sok cool and sok ngerti dan seolah-olah gue udah terbiasa. Padahal mah belum pernah sama sekali wkwk. Dan beruntungnya juga orang yang gue contek itu lebih kecil dari gue jadi gue bisa liat tanpa terhalangi tubuhnya. Hahaha

Bermodalkan mendengarkan sound ketika transit, melihat alur peta dan memastikannya lagi ke satpam yang ada disana *ujung-ujungnya nanya juga* gue bisa sampai di Bekasi.
Ketika di perjalan pulang gue sedikit bingung. Karena ketika gue berangkat dengan pulang beda lokasi transit. Ketika berangkat gue transit di stasiun jatinegara tetapi ketika pulang gue transit di manggarai. Beruntung ketika di stasiun Bekasi gue ketemu dengan orang baik hati yang menawarkan untuk pulang bareng karena jalan kami searah. Gue ke stasiun tangerang ,ia ke stasiun rawamangun. Gue gak bisa lega begitu aja. Masalah gak berhenti disini. Gue sampai di manggarai sekitar pukul 21.00 kereta demi kereta tak kunjung datang yang jurusan Tangerang. Sebagai anak rumahan gue jelas panik, gue masih harus transit lagi di stasiun duri. Jam berapa gue bakal nyampe rumah. Setelah sejam akhirnya gue dapet kereta juga, namun di jalur yang berbeda dan langsung menuju ke stasiun Tangerang, jadi gue gak perlu transit lagi. Gue rasa ini kereta terakhir. Capek jelas, ngantuk apalagi. Tapi jelas ini pengalaman berharga banget.


***


Terimakasih sudah mau membaca cerita gue ini (lagi). Semoga kalian gak pernah bosen untuk membacanya. Dan gue selalu berharap ada hal positif yang bisa kalian ambil dari setiap cerita gue. Love you all.

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE

Like us on Facebook