Heaven On Earth, Fatih Seferagic Indonesia Tour

05.18


Beberapa pekan ini Indonesia sedang dipanaskan dengan masalah penistaan agama. Kalian pasti sudah mengetahuinya tanpa harus gue jelasin. Latar belakang dari aksi 4 November kemarin. Demo yang berjudul aksi damai ini meskipun ada kata “damai” namun tetap saja berakhir ricuh karena pihak yang memanfaatkan kejadian ini. Udah berat memang kalau udah menyangkut soal agama.

Disini gue bukan mau mengkritik ataupun berkomentar tentang apa yang sedang terjadi dengan politik di Indonesia. Karena gue bukanlah seorang politikus. Oke alih topic.

Jumat (11/11) kemarin gue menemani sepupu gue untuk mendatangi salah satu jadwal Fatih Seferagic Indonesia Tour ke sepuluh kota yang berada di Indonesia. Dan sebagai pembuka, tour ini berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah. Ya, jadi gue mendatangi lokasi pertama tour doi. Yang belum tau, jadi doi ini adalah hafiz quran dari Amerika Serikat.
Ini adalah sebuah hal baru bagi gue. Berbeda dari biasanya. Kalau biasanya gue suka menghadiri sesuatu yang berbau youtube atau sejenisnya dan acara bedah buku yang penulisnya tak jauh adalah seorang youtuber, kali ini bukan. Jauh, sama sekali gak berhubungan dengan youtube. Justru condong kearah keagamaan.

Karena sama sekali buta tentang acara kali ini gue sempet bingung pakain apa yang harus gue pake. Gak lucu kan kalau gue sampe salah kostum. Sepupu gue memakai gamis dan menyarankan gue untuk mengikutinya juga. Tapi inget gamis di lemari yang hanya keluar ketika hari raya dan gue beli udah beberapa tahun yang lalu dengan motif full love itu rasanya gue kurang berminat untuk memakainya. Akhirnya gue memilih untuk memakai rok polos warna hitam dan kaos belang hitam putih dan pasmina denim dengan sepatu adidas superstar gold. Gak peduli deh mau modis apa engga, yang penting gak salah kostum.

Acara mulai pukul 08.00 pagi. Sedangkan gue berencana berangkat subuh. Tapi apa daya semenjak lulus sekolah gue udah jarang bangun sepagi itu. Alhasil gue kesiangan dan sekitar jam setengah enam pagi gue baru berangkat dari stasiun tangerang. Gue sampe di UIN pukul 07.30, tapi ternyata gue salah lokasi. Entah lokasinya yang dipindah secara mendadak atau memang gue yang gak dapet info deh. Yang pasti gue udah mondar mandir di kampus utama UIN tapi ternyata acara berlangsung di kampus II UIN. Lokasinya cukup jauh kalau jalan kaki dari kampus utama ke kampus II. Sesampainya disana tepat sekali ruangan sudah penuh. Gak bisa masuk. Sempet ada raut kekecewaan dari sepupu gue dan yang lainnya. Gue tetep berdiri di depan pintu masuk auditoriumnya, berbincang-bincang keluh kesah karena informasi lokasi yang tidak jelas dengan penggemar faith lainnya. 

Semakin banyak yang berkunjung dan akhirnya kami mulai berimpitan di depan pintu auditorium. Ricuh. Ada yang berteriak untuk dibukakan pintunya agar kami bisa melihat dari luar, ada yang meminta kepastian bisa masuk atau tidak, ada yang berteriak agar tidak dorong-dorong, suasana memanas. Gue yang bertubuh kecil berada ditengah-tengah orang-orang ini pun terombang ambing. Jelas gue gak bisa bergerak. Mau maju gak bisa, mundur pun gak bisa. Untung gue cewek strong tangguh perkasa, meskipun perut belum keisi ,gue gak jatuh pingsan.
(gue sempet ada disitu dengan manusia lebih banyak lagi sedangkan orang yang diatas tempat gue ambil foto ini Cuma duduk manis liatin yang bawah desek-desekan:v)

Setelah beberapa lama kemudian akhirnya panitia acara memperbolehkan masuk ke auditorium secara satu persatu, melihat keadaan di depan auditorium sudah sedikit lenggang gue langsung ikut nyempil-nyempil lagi dari samping. Karena kesal tadi sudah di dorong-dorong orang, tanpa pikir gue ngedorong sepupu gue yang berada tepat di depan gue dan reflek doi ikutan mendorong orang yang ada didepannya dan sempet terjadi dorong-dorongan wkwk, profokasi banget ya gue. Padahal di samping gue ada kamera.

Syukur alhamdulilah akhirnya bisa masuk meskipun gak dapet kursi. Semua rasa panas, kebodohan sebelum bisa masuk rasanya langsung adem pas denger hamas syahid dan fatih mengaji. Di tengah-tengah era modern seperti ini ternya masih ada sesosok idola yang bisa kita jadikan inspirasi yang tentunya sangat membawa hal positif tentunya yang religious gini. Gue sendiri pun jadi sedikit merasa malu dengan pakaian gue. Pakaian gue muslimah tapi sholat lima waktu aja gue masih bolong-bolong. Iya gue jadi tersentuh.
(hamas syahid)

Selain memiliki wajah tampan, ternyata doi juga baru berumur 21 tahun. Tapi yang menghadiri acara ini gak Cuma anak remaja pelajar SMA ataupun mahasiswa/I tapi juga ibu-ibu dan orang dewasa ikut serta. Sampai ada yang rela bolos kerja, bolos sekolah, sampe bawa balitanya, dan ibu yang sedang hamil. Warbyasah.


Sayang aja waktu bicaranya fatih gak selama perjuangan gue buat bisa sampe kedalem gedung auditoriumnya. Tapi tetep bersyukur aja, meskipun gak begitu lama tapi cukup bikin gak bisa move on-move on dari acara tersebut. Yaiyalah jelas, kapan lagi gue bisa denger langsung hafiz dari negeri paman sam ini mengaji. 



You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE

Like us on Facebook